Megat Panjialam

. إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفّاً كَأَنَّهُم بُنيَانٌ مَّرْصُوص 61.4. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Tuesday, September 10, 2013

THE ECONOMIST SAHKAN EKONOMI MALAYSIA PULIH!!!







Banyak pihak yang melahirkan kebimbangan tentang situasi ekonomi serta kejatuhan ringgit Malaysia masakini. Malah pembangkang saban masa menuding jari menuduh DS Najib gagal memacu ekonomi negara dengan baik. 

“Namun sebaliknya ekonomi Malaysia hari ini tidaklah seburuk yang disangka.” 

Baca Sini ;
Many of the emerging world’s bigger economies lie in amber territory. India and Indonesia are already feeling the pressure. Others, like Mexico, have fared well amid recent turmoil: the peso has been roughly flat over the past year. But credit growth and high levels of financial openness are potential points of fragility. Malaysia and the Philippines, victims of the Asian crisis of the late 1990s, are in better shape now. Both run current-account surpluses and have built up a much larger reserve buffer relative to short-run external obligations. Yet credit growth has also been zesty.”
Countries in the red zone are most at risk. South Africa, Ukraine and a clutch of Latin American countries all look vulnerable, but Turkey tops the list. It is running a current-account deficit of over 6% of GDP, its short-term external debt and debt payments amount to over 150% of available reserve assets, and since 2009 credit has grown faster there than it has in any other emerging market in the index. The Turkish lira has already fallen by 13% against the dollar since the start of the year, but it may yet sink further.  
Sumber : The Economist

No comments :

DISCLAIMER

Blog ini tidak bertanggungjawab terhadap komentar yang diutarakan melalui ruangan ini. Ia pandangan peribadi pemilik akaun dan tidak semestinya menggambarkan pendirian blog ini. Segala risiko akibat komen yang disiarkan menjadi tanggungjawab pemilik akaun sendiri. Penulis tidak memaksa anda memasuki blog ini dan tidak akan bertanggungjawab jika ada yang tercedera atau tersinggung emosi, atau disaman jika melanggar akta mesin cetak dan lain-lain undang-undang yang berkaitan. Segala caci maki, kutukan, fitnah adalah antara anda dengan ALLAH Azza Wa'jal. Berilah komen dan kritikan yang membina. Insyallah kami akan cuba membalas komen-komen anda.